Cinta dan Persahabatan
Gambar: Radar Sampit |
Radar Sampit
Judul Buku : Hujan
Penulis : Tere Liye
Tahun Terbit : Januari, 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Isbn : 978-602-03-2478-4
Buku ini membahas tentang cinta dan persahabatan. Di awal kisah, pembaca diajak merasakan ketegangan dalam cerita. Adalah Lail, tokoh utama dalam cerita ini, yang berniat menghapus memori kesedihannya tentang cinta. Gadis itu kecewa, dengan Soke Bahtera atau yang lebih akrab disapa dengan Esok. Pemuda itu selalu membuatnya kecewa dengan ketidakpastian.
Awal gadis itu bertemu dengan Esok, tokoh utama laki-laki ini adalah, saat terjagi gempa supervolcano, dengan kekuatan 10 skala Richter. Gadis remaja itu, bertemu Esok di lubang kereta bawah tanah. Lubang itu hampir hancur, beruntung laki-laki yang bernama Esok itu tepat waktu menyelamatkan Lail. Di sinilah kisah itu dimulai.
Lail, yang sudah tidak punya siapa-siapa lagi merasa beruntung bisa bertemu dan mengenal Esok. Laki-laki itu telah menyelamatkan nyawanya. Pada saat itu, Lail tidak menyadari kalau benih-benih cinta mulai tumbuh di hatinya.
Begitulah, cinta. Dia datang tak diundang, dan pulang tak diantar. Dalam kisah ini, penulis masih merahasiakan kisah cinta Esok dan Lail. Mereka berdua, tidak menyadari jika telah saling jatuh cinta. Kisah mereka, lebih mirip kisah persabahabatan. Esok, adalah laki-laki yang selalu dipikirkan oleh Lail. Mereka terkadang menghabiskan waktu bersama. Tapi, Lail yang pada saat itu masih remaja tidak menganggap itu cinta. Esok hanya dianggapnya sebagai sahabat saja.
Ketika Lail mulai beranjak dewasa, barulah gadis itu merasakan ada sesuatu perasaan yang lebih dari sekadar teman atau sahabat. Namun, gadis itu belum menyadari jika perasaan itu adalah cinta. Lail akhirnya bertemu dengan Maryam, saat dia memutuskan tinggal di panti sosial. Juga karena Esok harus tinggal di ibu kota untuk menlanjutkan kuliah di sana. Di sinilah persahabatan Lail dan Maryam itu terjalin.
Maryam, selalu menghibur Lail saat temannya itu galau memikirkan Esok. Lail, tidak pernah bercerita tentang Esok kepada Maryam. Dia hanya memendamnya sendiri. Hari demi hari berlalu. Mereka jadi lebih akrab. Ke mana Lail pergi, Maryam selau menyertainya.
Seiring berjalannya waktu, tokoh Lail selau memikirkan Esok. Namun, lagi-lagi penulis belum membeberkan kalau sebenarnya gadis itu telah jatuh cinta. Di dalam kisah cinta sepasang anak muda selalu saja ada rasa rindu ingin bertemu. Begitulah, yang dirasakan tokoh dalam gadis ini.
Namun, laki-laki yang dicintainya itu selalu sibuk dengan kuliah dan proyek yang diberikan oleh universitasnya. Maryam, yang tak tega melihat temannya itu sedih, berusaha untuk menghiburnya. Meskipun mereka sudah sangat dekat, tapi Lail masih belum menceritakan laki-laki pujaannya itu. Maryam bisa menerima itu.
Begitulah seorang sahabat. Dia ada dalam suka maupun duka. Bukan sebaliknya, hanya ada ketika sahabatnya suka alias senang. Tapi, ketika sahabatnya itu sedang kesusahan dia malah pergi begitu saja. Apakah itu yang namanya sahabat? Sahabat sejati adalah orang yang selalu ada dalam keadaan apapun, baik suka maupun duka.
Di penghung cerita, tokoh Lail membuat suatu kesalahan fatal. Dia menganggap Esok tidak mencintainya. Laki-laki itu mempermainkan perasaannya. Lail pikir, Esok pergi bersama Claudia, naik kapal raksasa buatan pemuda itu. Untuk menyelamatkan penduduk bumi dari kepunahan karena bumi akan mengalami cuaca panas ekstrem hingga 80 derajat celcius. Claudia adalah adik angkat Esok, Lail menganggap pemuda itu menyukainya. Namun, ternyata dugaannya salah. Esok memutuskan tinggal di bumi bersama dengan Lail.
Lail, yang tidak mengetahui hal itu, sudah berada di rumah sakit. Ia berniat menghapus memori buruk dan kenangan bersama Esok. Esok berusaha membatalkannya, namun pemuda itu terlambat. Proses penghapusan telah berlangsung. Sesaat kemudian, Lail keluar dengan didampingi dokter yang membantunya menghapus memori itu. Esok terisak. Dia berusaha agar gadis itu kembali mengingatnya.
Dia menyesali perbuatannya. Dia juga mencintai Lail. Gadis itu tersenyum, dia masih mengingat Esok. Dokter yang membatu menghapus memori buruk Lail, menjelaskan, di akhir proses penghapusan, memori buruk itu berubah menjadi kenangan yang indah. Kisah ini ditutup dengan menikahnya Lail dan Esok.
Tulisan ini telah di muat pada koran Radar Sampit, pada Minggu, 28 Agustus 2016
Posting Komentar untuk "Cinta dan Persahabatan"
Posting Komentar
Aturan Berkomentar : Harap dibaca dan perhatikan setiap aturan dengan saksama!
1.Berkomentar sesuai topik.
2. Dilarang Spam.
3. Dilarang meninggalkan link Blog/Web
4. Jangan basa-basi seperti mantab Gan, nice info, maupun sejenisnya.
5. Usahakan berkomentar yang relevan dengan topik yang di bahas.
6. Komentar yang menyisipkan link web atau blog, termasuk kategori spam dan tidak akan di approved!