Ujian Nasional Masih Menjadi Momok Yang Menakutkan
Harian Jawa Timur |
Betapa tidak, selama enam atau tiga tahun mereka belajar penentuannya ada di ujian nasional. Bila mereka tidak lulus ujian nasional, mereka tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Semua yang mereka lakukan seakan sia-sia karena tidak lulus ujian nasional.
Ujian nasional seakan menjadi monster yang sangat mengerikan bagi anak-anak kelas VI, IX, dan XII. Mereka bahkan rela belajar pagi, siang, malam hanya demi untuk lulus ujian. Bahkan menjelang hari H, sebagian sekolah ada yang mengadakan doa bersama agar para muridnya bisa lulus seratus persen.
Ujian nasional acap kali membuat gelisah banyak orang. Banyak orang tua dan guru yang harap-harap cemas bilamana anak atau muridnya tidak lulus. Betapa tidak, setiap orang tua pasti menginginkan anaknya lulus. Berapa banyak uang yang telah mereka keluarkan demi menyekolahkan sang anak. Dan anaknya bisa menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Bila anaknya tidak lulus, sungguh ini akan menjadi beban moral bagi orang tua terutama bagi sang anak. Ini juga berpengaruh pada kondisi kejiwaan sang anak. Sang anak akan stress dan depresi. Belum lagi, sang anak harus mengulang dan tinggal kelas karena tidak lulus. Ini akan membuat sang anak menjadi minder dan tak mau sekolah kembali.
Bila sudah seperti ini anak akan menjadi putus sekolah dan tidak punya masa depan. Akankah ujian nasional terus menjadi penentu dalam kelulusan siswa? Saya pun tidak tahu. Akankah ujian nasional dihilangkan atau dihapus? Hanya pemerintah dan menteri terkait yang bisa menjawabnya
Tulisan ini telah dimuat Koran Harian Jawa Timur pada tanggal 07 Desember 2015
Posting Komentar untuk "Ujian Nasional Masih Menjadi Momok Yang Menakutkan"
Posting Komentar
Aturan Berkomentar : Harap dibaca dan perhatikan setiap aturan dengan saksama!
1.Berkomentar sesuai topik.
2. Dilarang Spam.
3. Dilarang meninggalkan link Blog/Web
4. Jangan basa-basi seperti mantab Gan, nice info, maupun sejenisnya.
5. Usahakan berkomentar yang relevan dengan topik yang di bahas.
6. Komentar yang menyisipkan link web atau blog, termasuk kategori spam dan tidak akan di approved!